Kawasaki Ki-100, Salah Satu Pahlawan Kesiangan Udara Jepang

Kawasaki Ki-100, RAF Museum (Wikipedia)
Kawasaki Ki-100, RAF Museum (Wikipedia)

Kawasaki Ki-100 adalah pesawat tempur buatan Jepang pada Perang Dunia 2 yang dioperasikan oleh Imperial Japanese Army Air Service. Kawasaki Ki-100 sendiri tidak memiliki kode sekutu, karena sempat dikira sebagai salah satu varian dari Ki-61 Tony. Ki-100 adalah salah satu dari Trio 3 Fighter jepang selain Ki-84 dan N1K2J yang mampu meladeni pesawat-pesawat tempur terbaru sekutu seperti P-47 dan P-51, serta meladeni pembom B-29 Superfortress dengan baik dan optimal.

Ki-100 diciptakan sebagai Emergency Measure / tindakan darurat dari semakin suramnya kondisi produksi dan operasional pesawat tempur Kawasaki Ki-61 Tony, satu-satunya pesawat tempur Jepang yang menggunakan mesin Inline berpendingin cair / Liquid-Cooled. Selain permasalahan Mesin Ha-40 / DB-601 Lisensi Jepang, Munculnya pesawat tempur baru yang semakin mengancam seperti Grumman F6F Hellcat membuat Jepang meminta Kawasaki untuk membuat versi improved dari Ki-61, lahirlah Ki-61-II yang ditenagai mesin Kawasaki Ha-140 1500 hp (setara dengan Daimler-Benz DB-605 Jerman), namun situasi dan kondisi perang yang semakin suram membuat kualitas produksi mesin Ha-40 maupun Ha-140 menurun, banyak mesin yang ditolak karena kualitasnya terlalu buruk, diperparah dengan semakin gencarnya serangan pemboman strategis ke tanah air Jepang, Sehingga Angkatan Darat Jepang memerintahkan untuk melakukan Emergency Program, yaitu memasang mesin Radial Mitsubishi Kinsei (Venus) sebagai pengganti mesin Inline Kawasaki Ha-140 untuk secepatnya menciptakan pesawat Penyergap / Interceptor jenis baru. Situasi diperparah dengan dibomnya fasilitas produksi mesin Kawasaki Ha-40 dan Ha-140 pada tanggal 19 Januari 1945, sehingga 275 Airframe Ki-61 yang baru selesai tidak memiliki mesin. Sehingga Kebutuhan untuk mengganti mesin pada Ki-61 semakin Urgent. Kemudian Lahirlah Ki-100, ditenagai oleh 1 unit mesin Mitsubishi Kinsei / Ha-112 Radial Engine 1,120 kW (1,500 hp).

Ki-100 sendiri dipersenjatai oleh 2 kanon Ho-5 kaliber 20mm di Fuselage atas depan dan 2 senapan mesin Ho-103 kaliber 12.7mm di sayap. Ki-100 memulai debutnya pada 9 Maret 1945, dengan ditempatkan di satuan-satuan udara yang bertugas untuk melindungi Tanah air jepang. pada debutnya, para instruktur-instruktur sekolah penerbangan mengakui, Ki-100 ini adalah pesawat tempur yang memiliki performa yang sangat baik, dan dalam suatu simulasi melawan P-51 Mustang Rampasan dari China, Ki-100 selalu memenangkan simulasi Dogfight.

dalam catatan tempurnya, Ki-100 diakui sebagai lawan yang tangguh bagi para pilot-pilot Mustang, Thunderbolt, Corsair dan Hellcat. bahkan para awak Pembom B-29 mengakui Ki-100 adalah pesawat tempur yang bagus setelah melihat performa Ki-100 dalam meng-intercept armada Bomber B-29, yang kebetulan merupakan debut operasional dari Kawasaki Ki-100. Ki-100 yang dipiloti Yasuo Hiema “menyerang armada pembom terus-terusan” melawan dan menghindari tembakan dari Defensive gun dari pembom B-29 sebelum tertembak jatuh, membuat sekutu menyadari bahwa Jepang telah mengoperasikan pesawat tempur jenis baru yang mematikan. secara overall, diambil kesimpulan, Ki-100 jika dipiloti di tangan pilot yang handal, akan mampu outmanouver semua pesawat tempur terbaru sekutu pada saat itu macam Mustang, Thunderbolt dan Corsair. Dalam Salah satu Clash antara 18 Ki-100 dengan 20 Grumman F6F Hellcat dari VF-31 USS Belleau Wood, Pilot Jepang mengklaim merontokkan 12 Hellcat dan kehilangan 2 Ki-100, sementara Klaim Amerika menyebutkan mengklaim 2 Ki-100 dan kehilangan 2 Hellcat.

Dari Perkiraan dan Perhitungan, serta ujicoba baik dari pihak Jepang maupun Sekutu, Ki-100 adalah pesawat tempur terbaik di Medan Perang Pasifik. Mampu mengungguli Manuver P-47 Thunderbolt dan P-51 Mustang, dan memiliki kecepatan yang setara dengan pesawat tempur teranyar amerika, terutama pada ketinggian medium (4000-6000 meter), Dalam suatu simulasi yang diadakan jepang, mengadu performa antara Ki-84 dan Ki-100 di Akeno Fighter School, dengan parameter bahwa kedua pilot memiliki skill terbang dan jam terbang yang setara, membuktikan bahwa Ki-100 mampu mengungguli semua manuver dan performa dari Ki-84, yang merupakan salah satu dari Trio Pesawat tempur terbaik jepang yang mampu mengalahkan pesawat-pesawat sekutu yang teranyar / terbaru.

Akan tetapi, Jumlah yang terlalu sedikit (395 unit), kualitas produksi mesin dan airframe yang semakin memburuk akibat pemboman strategis dari pembom Boeing B-29, menurunnya tingkat produksi pabrik yang diakibatkan pemboman sekutu juga, performa Mitsubishi Kinsei / Ha-112 yang medioker ketika berada di ketinggian tinggi, sehingga tidak terlalu cocok dalam misi penyergapan armada pembom B-29, minimnya pilot-pilot handal dan berpengalaman, membuat Kawasaki Ki-100 menjadi salah satu dari Trio “Pahlawan Kesiangan” udara Jepang, disamping Nakajima Ki-84 Hayate dan Kawanishi N1K2-J George.

Ki-100, 111th Sentai, 1945
Ki-100, 111th Sentai, 1945

Leave a comment